Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bismillahirrohmanirrohim.
Mari kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan hidayah-Nya kita semua masih diberi kesehatan dan kenikmatan. Alhamdulillah
hari ini saya mau share tentang materi yang tidak kalah menarik dengan materi
sebelumnya. Karena pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai adab makan
dan minum menurut ajaran Islam.
1. Berdoa kepada Allah SWT sebelum makan dan minum
Membaca “bismillah“, sebagaimana hal ini telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW ketika memberikan pengajaran adab makan kepada seorang anak. Beliau SAW bersabda yang artinya, “Wahai anak, bacalah bismillah.” [H.R. Al Bukhari dari sahabat Umar bin Abi Salamah r.a]
2. Tidak makan dan minum yang
menggunakan alat makan dari emas dan perak
3. Berusaha mencari makan dan minum
yang halal
4. Membagi perut jadi 3, 1/3 untuk
makan, 1/3 untuk minum, 1/3 nafas.
5. Makan dan minum dengan tangan
kanan
Kita diperintahkan untuk makan menggunakan tangan kanan. Salah satu sebabnya adalah karena syaitan makan dan minum dengan tangan kiri. Rasulullah SAW, bersabda yang artinya, “Jangan salah seorang dari kalian makan dengan tangan kiri, dan janganlah pula minum dengannya karena syaithan makan dan minum dengan tangan kiri.” [H.R. Muslim dari Abdullah bin Umar r.a].
6. Ambillah makanan yang paling dekat
Kita mengambil makanan yang paling dekat, jika makanan itu adalah makanan : yang sama (sejenis). Adapun apabila makanan yang dihidangkan kepada kita beraneka ragam, maka boleh kita mengambil makanan yang jauh dari kita, jika kita menginginkannya. Pernah Rasulullah SAW mengajarkan kepada Umar bin Abi Salamah r.a ketika beliau masih anak-anak, dalam kesempatan makan berjamaah bersama Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “…dan makanlah makanan yang paling dekat denganmu…” [H.R. Al Bukhari].
7. Ambillah berkah dengan makan berjamaah
Ya, makan mendatangkan berkah sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Berkah terdapat pada tiga perkara: (makan) berjamaah, Ats-Tsarid (adonan tepung yang di campur dengan daging dan lainnya), dan makanan sahur.” [H.R. Al-Baihaqi dari sahabat Salman Al-Farisi r.a, dengan sanad yang hasan, lihat Ash-Shahihah].
8. Jangan bernafas dalam tempat minum (misal gelas)
Sebab, Rasulullah SAW melarang kita dari hal ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Apabila salah seorang dari kalian minum maka janganlah ia bernafas di dalam tempat minumnya. Apabila ia masih ingin (minum) kembali maka hendaknya ia menjauhkan tempat minumnya (ketika bernafas) kemudian meminumnya kembali.” [H.R. Ibnu Majah dan Al-Hakim, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani r.a, dalam As Shahihah].
Rasulullah SAW mencontohkan ketika beliau minum, apabila hendak bernafas beliau menjauhkan tempat minum tersebut untuk bernafas tiga kali, kemudian meminumnya kembali jika beliau masih menginginkannya. Yang semisal dengan hukum ini adalah larangan untuk meniup-niup makanan atau minuman yang masih panas. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Abi Sa’id Al Khudri r.a, dan dihasankan oleh Imam Al Albani r.a dalam As Shahihah.
9. Jangan ada makanan tersisa di tangan dan alat makan
JIka seseorang makan dengan tangannya langsung tanpa memakai sendok disyariatkan untuk menjilati sisa makanan pada tangannya setelah selesai makan. Sebab Rasulullah SAW biasa melakukannya, sehingga semestinya kita untuk mengikutinya. Sebagaimana tersebut dalam hadits Ka’ab bin Malik r.a, “Bahwasannya Nabi SAW makan dengan tiga jari beliau. Setelah selesai makan beliau menjilatinya.” [H.R. Muslim]. Demikian pula di alat makannya, hendaknya ia membersihkan alat makan tersebut.
10. Habiskan makan, jangan sisakan untuk syaitan
Pada poin pertama kita di perintahkan untuk berdoa ketika hendak makan, salah satu tujuannya adalah supaya syaithan tidak bisa ikut makan bersama kita. Maka, ketika selesai makan kita pun diperintahkan supaya tidak menyisakan makanan untuk mereka. Anas bin Malik r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Bila suapan kalian jatuh maka hilangkan kotorannya, lalu makanlah, dan jangan ditinggalkan untuk syaithan.” Anas mengatakan. “Beliau SAW menyuruh kami untuk membersihkan piring (yakni tidak menyisakan makanan, red).” [H.R. Muslim].
11. Berdoa setelah selesai makan
Berdoa setelah selesai makan memiliki faidah dan keutamaan yang besar, yaitu diampuninya dosa yang telah lalu. Tentulah kita sangat ingin makan kita lebih dari sekedar menikmati hidangan, namun juga mendapatkan ampunan dosa. Oleh sebab itu hendaknya kita berdoa dengan doa yang diajarkan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Barang siapa yang setelah makan membaca: (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini dan menjadikannya sebagai rezekiku tanpa daya dan kekuatan dariku) maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” [H.R. Abu Dawud dari sahabat Muadz bin Anas r.a, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud].
Kita diperintahkan untuk makan menggunakan tangan kanan. Salah satu sebabnya adalah karena syaitan makan dan minum dengan tangan kiri. Rasulullah SAW, bersabda yang artinya, “Jangan salah seorang dari kalian makan dengan tangan kiri, dan janganlah pula minum dengannya karena syaithan makan dan minum dengan tangan kiri.” [H.R. Muslim dari Abdullah bin Umar r.a].
6. Ambillah makanan yang paling dekat
Kita mengambil makanan yang paling dekat, jika makanan itu adalah makanan : yang sama (sejenis). Adapun apabila makanan yang dihidangkan kepada kita beraneka ragam, maka boleh kita mengambil makanan yang jauh dari kita, jika kita menginginkannya. Pernah Rasulullah SAW mengajarkan kepada Umar bin Abi Salamah r.a ketika beliau masih anak-anak, dalam kesempatan makan berjamaah bersama Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “…dan makanlah makanan yang paling dekat denganmu…” [H.R. Al Bukhari].
7. Ambillah berkah dengan makan berjamaah
Ya, makan mendatangkan berkah sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Berkah terdapat pada tiga perkara: (makan) berjamaah, Ats-Tsarid (adonan tepung yang di campur dengan daging dan lainnya), dan makanan sahur.” [H.R. Al-Baihaqi dari sahabat Salman Al-Farisi r.a, dengan sanad yang hasan, lihat Ash-Shahihah].
8. Jangan bernafas dalam tempat minum (misal gelas)
Sebab, Rasulullah SAW melarang kita dari hal ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Apabila salah seorang dari kalian minum maka janganlah ia bernafas di dalam tempat minumnya. Apabila ia masih ingin (minum) kembali maka hendaknya ia menjauhkan tempat minumnya (ketika bernafas) kemudian meminumnya kembali.” [H.R. Ibnu Majah dan Al-Hakim, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani r.a, dalam As Shahihah].
Rasulullah SAW mencontohkan ketika beliau minum, apabila hendak bernafas beliau menjauhkan tempat minum tersebut untuk bernafas tiga kali, kemudian meminumnya kembali jika beliau masih menginginkannya. Yang semisal dengan hukum ini adalah larangan untuk meniup-niup makanan atau minuman yang masih panas. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Abi Sa’id Al Khudri r.a, dan dihasankan oleh Imam Al Albani r.a dalam As Shahihah.
9. Jangan ada makanan tersisa di tangan dan alat makan
JIka seseorang makan dengan tangannya langsung tanpa memakai sendok disyariatkan untuk menjilati sisa makanan pada tangannya setelah selesai makan. Sebab Rasulullah SAW biasa melakukannya, sehingga semestinya kita untuk mengikutinya. Sebagaimana tersebut dalam hadits Ka’ab bin Malik r.a, “Bahwasannya Nabi SAW makan dengan tiga jari beliau. Setelah selesai makan beliau menjilatinya.” [H.R. Muslim]. Demikian pula di alat makannya, hendaknya ia membersihkan alat makan tersebut.
10. Habiskan makan, jangan sisakan untuk syaitan
Pada poin pertama kita di perintahkan untuk berdoa ketika hendak makan, salah satu tujuannya adalah supaya syaithan tidak bisa ikut makan bersama kita. Maka, ketika selesai makan kita pun diperintahkan supaya tidak menyisakan makanan untuk mereka. Anas bin Malik r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Bila suapan kalian jatuh maka hilangkan kotorannya, lalu makanlah, dan jangan ditinggalkan untuk syaithan.” Anas mengatakan. “Beliau SAW menyuruh kami untuk membersihkan piring (yakni tidak menyisakan makanan, red).” [H.R. Muslim].
11. Berdoa setelah selesai makan
Berdoa setelah selesai makan memiliki faidah dan keutamaan yang besar, yaitu diampuninya dosa yang telah lalu. Tentulah kita sangat ingin makan kita lebih dari sekedar menikmati hidangan, namun juga mendapatkan ampunan dosa. Oleh sebab itu hendaknya kita berdoa dengan doa yang diajarkan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Barang siapa yang setelah makan membaca: (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini dan menjadikannya sebagai rezekiku tanpa daya dan kekuatan dariku) maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” [H.R. Abu Dawud dari sahabat Muadz bin Anas r.a, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud].
12. Tidak dianjurkan makan banyak
dan variasi dalam makan
13. Dalam sebuah majlis kita
tidak dianjurkan untuk makan duluan
14. Dilarang makan sambil berbaring
dan bersandar pada bantal
15. Mendahulukan makan ketika sudah dihidangkan
15. Mendahulukan makan ketika sudah dihidangkan
16. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan
17. Dianjurkan berwudhu untuk makan
jika seseorang dalam keadaan junub
18. Jika makan bersama-sama atau
maka semuanya juga harus membaca doa
19. Harus mengetahui makanan apa
yang dimakan
20. Ketika dihidangkan makanan tidak
menanyakan asal makanan itu dari mana
21. Dianjurkan menseragamkan makanan
yang dihidangkan kepada semua yang hadir
22. Memberikan makanan kepada teman
duduknya
23. Memakan makanan dari apa yang
ada dipinggir piring
24. Makan dengan 3 jari, disunnahkan menjilat jari dari jari tengah terlebih dulu
25. Makan menggunakan sendok (perkara kebiasaan: bid'ah)
26. Mengambil suapan yang terjatuh dan membereskannya (apabila makanan tersebut masih bersih maka dimakan kembali)
27. Tidak mencium makanan
28. Tentang kurma:
24. Makan dengan 3 jari, disunnahkan menjilat jari dari jari tengah terlebih dulu
25. Makan menggunakan sendok (perkara kebiasaan: bid'ah)
26. Mengambil suapan yang terjatuh dan membereskannya (apabila makanan tersebut masih bersih maka dimakan kembali)
27. Tidak mencium makanan
28. Tentang kurma:
- hendaklah berbuka puasa dengan kurma
- hendaklah sahur dengan kurma
- hendaklah makan kurma sebelum shalat ied
- biji kurma langsung dibuang, tidak dicampur dengan buah kurma yang lain
- tidak memakan 2 kurma sekaligus
- tidak membuang biji kurma dengan jari telunjk dan jari tengah
- tidak memeriksa buah kurma sebelum dimakan (kecuali apabila kondisi kurma sudah jelek)
- teknik makan kurma: untuk bayi, terlebih dulu kurma dilumatkan oleh orang tua bayi kemudian baru disuapkan ke bayi
- apabila memakan 7 kurma nabi, maka akan terhindar dari racun dan sihir
30. Tidak menyebut makanan dengan sebutan yang tidak semestinya (tidak mencela atau menghina makanan)
31. Mengutamakan minum sambil duduk
32. Tidak meniup makanan
33. Ketika minum, tidak bernafas di dalam gelasnya
34. Tidak minum dari wadah atau tempat yang pinggirnya pecah
35. Sebelum minum susu, dianjurkan berdoa
36. Disunnahkan berkumur setelah minum susu dan memakan makanan lain
37. Dianjurkan menawarkan makanan kepada orang lain terlebih dahulu sebelum mengkonsumsinya.
38. Dianjurkan mensyukuri makanan
39. Dianjurkan makan bersama dalam satu piring, terlebih dahulu berdoa
40. Tidak mendahului makan ketika makan bersama (dahulukan yang lebih tua)
41. Dianjurkan membersihkan gigi
42. Dianjurkan membersihkan makanan di wadahnya
43. Hendaknya mengecilkan suapan dan mengunyah dengan baik
43. Hendaknya mengecilkan suapan dan mengunyah dengan baik
Sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat untuk semuanya :)
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar