Rabu, 04 Desember 2013

ADAB MAKAN DAN MINUM


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bismillahirrohmanirrohim. Mari kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya kita semua masih diberi kesehatan dan kenikmatan. Alhamdulillah hari ini saya mau share tentang materi yang tidak kalah menarik dengan materi sebelumnya. Karena pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai adab makan dan minum menurut ajaran Islam.


1. Berdoa kepada Allah SWT sebelum makan dan minum

Membaca “bismillah“, sebagaimana hal ini telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW ketika memberikan pengajaran adab makan kepada seorang anak. Beliau SAW bersabda yang artinya, “Wahai anak, bacalah bismillah.” [H.R. Al Bukhari dari sahabat Umar bin Abi Salamah r.a]

2. Tidak makan dan minum yang menggunakan alat makan dari emas dan perak
3. Berusaha mencari makan dan minum yang halal
4. Membagi perut jadi 3, 1/3 untuk makan, 1/3 untuk minum, 1/3 nafas.
5. Makan dan minum dengan tangan kanan

Kita diperintahkan untuk makan menggunakan tangan kanan. Salah satu sebabnya adalah karena syaitan makan dan minum dengan tangan kiri. Rasulullah SAW, bersabda yang artinya, “Jangan salah seorang dari kalian makan dengan tangan kiri, dan janganlah pula minum dengannya karena syaithan makan dan minum dengan tangan kiri.” [H.R. Muslim dari Abdullah bin Umar r.a].

6. Ambillah makanan yang paling dekat

Kita mengambil makanan yang paling dekat, jika makanan itu adalah makanan : yang sama (sejenis). Adapun apabila makanan yang dihidangkan kepada kita beraneka ragam, maka boleh kita mengambil makanan yang jauh dari kita, jika kita menginginkannya. Pernah Rasulullah SAW mengajarkan kepada Umar bin Abi Salamah r.a ketika beliau masih anak-anak, dalam kesempatan makan berjamaah bersama Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “…dan makanlah makanan yang paling dekat denganmu…” [H.R. Al Bukhari].

7. Ambillah berkah dengan makan berjamaah

Ya, makan mendatangkan berkah sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Berkah terdapat pada tiga perkara: (makan) berjamaah, Ats-Tsarid (adonan tepung yang di campur dengan daging dan lainnya), dan makanan sahur.” [H.R. Al-Baihaqi dari sahabat Salman Al-Farisi r.a, dengan sanad yang hasan, lihat Ash-Shahihah].

8. Jangan bernafas dalam tempat minum (misal gelas)
 
Sebab, Rasulullah SAW melarang kita dari hal ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Apabila salah seorang dari kalian minum maka janganlah ia bernafas di dalam tempat minumnya. Apabila ia masih ingin (minum) kembali maka hendaknya ia menjauhkan tempat minumnya (ketika bernafas) kemudian meminumnya kembali.” [H.R. Ibnu Majah dan Al-Hakim, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani r.a, dalam As Shahihah].

Rasulullah SAW mencontohkan ketika beliau minum, apabila hendak bernafas beliau menjauhkan tempat minum tersebut untuk bernafas tiga kali, kemudian meminumnya kembali jika beliau masih menginginkannya. Yang semisal dengan hukum ini adalah larangan untuk meniup-niup makanan atau minuman yang masih panas. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Abi Sa’id Al Khudri r.a, dan dihasankan oleh Imam Al Albani r.a dalam As Shahihah.

9. Jangan ada makanan tersisa di tangan dan alat makan

JIka seseorang makan dengan tangannya langsung tanpa memakai sendok disyariatkan untuk menjilati sisa makanan pada tangannya setelah selesai makan. Sebab Rasulullah SAW biasa melakukannya, sehingga semestinya kita untuk mengikutinya. Sebagaimana tersebut dalam hadits Ka’ab bin Malik r.a, “Bahwasannya Nabi SAW makan dengan tiga jari beliau. Setelah selesai makan beliau menjilatinya.” [H.R. Muslim]. Demikian pula di alat makannya, hendaknya ia membersihkan alat makan tersebut.

10. Habiskan makan, jangan sisakan untuk syaitan
 
Pada poin pertama kita di perintahkan untuk berdoa ketika hendak makan, salah satu tujuannya adalah supaya syaithan tidak bisa ikut makan bersama kita. Maka, ketika selesai makan kita pun diperintahkan supaya tidak menyisakan makanan untuk mereka. Anas bin Malik r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Bila suapan kalian jatuh maka hilangkan kotorannya, lalu makanlah, dan jangan ditinggalkan untuk syaithan.” Anas mengatakan. “Beliau SAW menyuruh kami untuk membersihkan piring (yakni tidak menyisakan makanan, red).” [H.R. Muslim].

11. Berdoa setelah selesai makan

Berdoa setelah selesai makan memiliki faidah dan keutamaan yang besar, yaitu diampuninya dosa yang telah lalu. Tentulah kita sangat ingin makan kita lebih dari sekedar menikmati hidangan, namun juga mendapatkan ampunan dosa. Oleh sebab itu hendaknya kita berdoa dengan doa yang diajarkan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Barang siapa yang setelah makan membaca: (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini dan menjadikannya sebagai rezekiku tanpa daya dan kekuatan dariku) maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” [H.R. Abu Dawud dari sahabat Muadz bin Anas r.a, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud].
12. Tidak dianjurkan makan banyak dan variasi dalam makan
13.  Dalam sebuah majlis kita tidak dianjurkan untuk makan duluan
14. Dilarang makan sambil berbaring dan bersandar pada bantal
15.  Mendahulukan makan ketika sudah dihidangkan
16. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
17. Dianjurkan berwudhu untuk makan jika seseorang dalam keadaan junub
18. Jika makan bersama-sama atau maka semuanya juga harus membaca doa
19. Harus mengetahui makanan apa yang dimakan
20. Ketika dihidangkan makanan tidak menanyakan  asal makanan itu dari mana
21. Dianjurkan menseragamkan makanan yang dihidangkan kepada semua yang hadir
22. Memberikan makanan kepada teman duduknya
23. Memakan makanan dari apa yang ada dipinggir piring
24. Makan dengan 3 jari, disunnahkan menjilat jari dari jari tengah terlebih dulu
25. Makan menggunakan sendok (perkara kebiasaan: bid'ah)
26. Mengambil suapan yang terjatuh dan membereskannya (apabila makanan tersebut masih bersih maka dimakan kembali)
27. Tidak mencium makanan
28. Tentang kurma:
  • hendaklah berbuka puasa dengan kurma
  • hendaklah sahur dengan kurma
  • hendaklah makan kurma sebelum shalat ied
  • biji kurma langsung dibuang, tidak dicampur dengan buah kurma yang lain
  • tidak memakan 2 kurma sekaligus
  • tidak membuang biji kurma dengan jari telunjk dan jari tengah
  • tidak memeriksa buah kurma sebelum dimakan (kecuali apabila kondisi kurma sudah jelek)
  • teknik makan kurma: untuk bayi, terlebih dulu kurma dilumatkan oleh orang tua bayi kemudian baru disuapkan ke bayi
  • apabila memakan 7 kurma nabi, maka akan terhindar dari racun dan sihir
29. Hendaknya memakan makanan setelah hilang panasnya
30. Tidak menyebut makanan dengan sebutan yang tidak semestinya (tidak mencela atau menghina makanan)
31. Mengutamakan minum sambil duduk
32. Tidak meniup makanan
33. Ketika minum, tidak bernafas di dalam gelasnya
34. Tidak minum dari wadah atau tempat yang pinggirnya pecah
35. Sebelum minum susu, dianjurkan berdoa
36. Disunnahkan berkumur setelah minum susu dan memakan makanan lain
37. Dianjurkan menawarkan makanan kepada orang lain terlebih dahulu sebelum mengkonsumsinya.
38. Dianjurkan mensyukuri makanan
39. Dianjurkan makan bersama dalam satu piring, terlebih dahulu berdoa
40. Tidak mendahului makan ketika makan bersama (dahulukan yang lebih tua)
41. Dianjurkan membersihkan gigi
42. Dianjurkan membersihkan makanan di wadahnya
43. Hendaknya mengecilkan suapan dan mengunyah dengan baik

Sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat untuk semuanya :)

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
BAHAYA LIDAH

Salah satu fungsi lidah yakni untuk menyampaikan informasi yang benar atau sesuai fakta.
Rasulullah SAW bersabda : “Apabila seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang tidak benar, baik atau buruk, maka hal itu menggelincirkan ke neraka yang lebih jauh, antara timur dan barat.”
Imam Syafi’i mengatakan : “ Apabila ia ingin berbicara hendaklah berpikir dahulu, bila jelas muslahatnya, maka berbicaralah dan jika dia ragu, janganlah ia berbicara hingga nampak maslahatnya.”

A.   Keutamaan Menjaga Lisan :
1.      Annas bin Malik : Segala sesuatu akan bermanfaat dengan kadar lebihnya kecuali perkataan. Sesungguhnya berlebihnya perkataan akan membahayakan.
2.      Abu Adarda : Tidak ada kebaikan dalam hidup ini, kecuali salah satu dari dua orang, yaitu : orang yang diam namun berpikir atau orang yang berbicara dengan ilmu.
3.      Alfudoil :  Dua perkara yang akan bisa mengeraskan hati yaitu banyak berbicara dan banyak makan.
4.      Sulfiat Atsauri : Awal ibadah adalah dia, kemudian menuntut ilmu, kemudia mengamalkannya, kemudian melafalkannya lantas menyebarkannya.
5.      Al-Ahnaf bin Khois : Diam akan menjaga seseorang dari keselahan ucapan, memelihara dari penyelewengan dalam pembicaraan dan menyelematkan dari pembicaraan yang tidak berguna serta berguna serta memberikan kewibawaan terhadap dirinya.
6.      Abu Hatin : Lisan orang yang berakal berada di belakang hatinya, bila ia ingin berbicara, ia mengembalikan ke hatinya terlebih dahulu, jika terdapat maslahat maka ia akan berbicara. Dan bila tidak ada maslahat, ia tidak akan berbicara. Adapun orang yang jahil atau bodoh hatinya berada di lisannya, ia akan cepat bicara. Seseorang tidak dianggap mengetahui agamany hingga ia mengetahui lisannya.
7.      Yahya bin Ukbah : Aku mendengar Ibnu Mas’ud berkata : “Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang benar selain-Nya, tidak ada sesuatu yang lebih pantas di penjarakan selamanya daripada lisan.
8.      Mu’arif Al-Ijli : Ada hal satu hal yang terus aku mencarinya semenjak 10 tahun dan aku tidak berhenti untuk mencarinya.

B. Manfaat Menjaga Lisan  :
a.      Akan mendapat keutamaan dalam melaksanakan perintah Allah SWT dan Rasul.
b.      Akan menjadi orang yang memiliki kedudukan dalam agama-Nya.
c.       Mendapat jaminan dari Rasulullah SAW untuk masuk surga.

d.      Allah SWT akan mengangkat derajat dan memberikan rido kepadanya. 

Rabu, 13 November 2013

Berdo'a pada waktu utama

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bismillahirrohmanirrohim. Mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya kita masih diberi kesehatan dan kenikmatan. Alhamdulillah hari ini saya mau share tentang materi yang tidak kalah menarik dengan materi sebelumnya. Tapi kalo udah liat dari judul ama gambar anak kecil yang lagi berdo'a itu pasti udah tau kan apa yang mau di bahas. Semoga dapat memberi manfaat dan menambah ilmu untuk yang membacanya.

Sebagai pemanasan sebelum masuk ke pembahasan materi, yang kita tahu kan kita kalau minta sama orang, minta makanan atau minta apa gituh, sekali atau dua kali orang itu masih bisa terima, tapi kalau berkali-kali pasti orang itu akan merasa gimana gituh ama kita kan? Nah, justru kalau misalnya kita minta terus-terusan sama Allah, Allah malah senang. Mangkanya jika ingin sesuatu mintalah pada Allah, asalkan kita menjalankan perintahnya dan menjauhi larangan-Nya, apapun yang kita minta, asalkan positif, pasti insya Allah akan dikabulkan oleh Allah SWT.


Jadi kapan sih waktu yang tepat buat minta (berdo’a) sama Allah biar do’anya cepat terkabul?

1. Ketika sahur atau pada waktu 1/3 malam

Kenapa? Karena pada waktu itu Allah memberikan keberkahan-Nya, dan pada waktu itu ibaratnya Allah di dekat kita, Dia ada di samping kita, jadi sudah pasti do'a kita akan cepat didengar-Nya. Bayangkan ketika orang lain pada lelap tertidur, ibaratnya do'a kita jadi gaada saingannya, artinya pada waktu itu do'a kita cepat sampai, mangkanya kita bisa pergunakan waktu itu untuk curhat dan minta pada Allah.

2. Ketika berbuka puasa

Biasanya yang kita tahu, jika ada orang yang terzolimi berdo'a, do'a nya akan cepat dikabulkan. ternyata tidak hanya orang yang terzolimi saja yang do'anya cepat dikabulkan, yakni ada 3 orang yang do'a nya cepat terkabul, yaitu yang pertama adalah do'a orang yang berpuasa dan dia berdo'a pada waktu ketika buka puasa, lalu ada do'a pemimpin yang adil, dan tentunya ada do'a dari orang yang terzolimi. 

Bicara soal do'a berbuka puasa, biasanya kita menggunakan do'a seperti ini, "Allahumma lakasumtu wabika amantu wa'ala riskika aftortu birohmatika ya arhamarrohimiin" , namun dari sumber yang terpercaya ternyata ada do'a lain yang sesugguhnya dianjurkan oleh nabi yaitu, "dahabazzoma u wabtalatil 'uruuku wasabatal ajru insya Allah" yang artinya "rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah semoga pahala didapatkan, insya Allah" (HR Abu Daud).
Namun kembali lagi kepada keyakinan masing-masing, lebih baik jika tetap mencari sumber yang memang lebih terpercaya lagi tentang yang mana sebenarnya do'a untuk berbuka puasa.


3. Ketika malam lailatul qodar

Malam lailatul qodar atau malam diturunkannya Al-Qur'an atau disebut juga ketika kita beribadah pada malam itu sama saja kita beribadah selama seribu bulan yang pada waktu itu pula jika kita berdo'a niscaya do'a kita cepat terkabul. Jadi ada kisah, Aisyah RA bertanya pada Rasulullah SAW, "ya Rasul, apa yang bisa saya lakukan pada malam lailatul qadar?" kata Aisyah, "Berdo'a" jawab Rasul.

ini dia do'a nya, "Allahumma innaka afuwun tuhibbul afwa wa'fuanni". Yang artinya, ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pengampun dan menyukai sifat pemaaf maka ampunilah aku.

4. Ketika adzan bekumandang

Dalam sebuah hadist dikatakan bahwa "do'a tidak tertolak saat adzan berkumandang dan perang". Maka ketika adzan berkumandang, dengarkanlah sambil kita berdo'a, karena do'a kita tidak tertolak saat itu.

5. Diantara adzan dan iqomah

Biasanya untuk mengisi waktu setelah adzan berkumandang sampai iqomah, orang-orang mengisinya dengan murotal atau salawatan dengan suara yang keras, tetapi sesungguhnya nabi hanya menganjurkan berdo'a pada waktu itu, karena akan mengganggu ketenangan orang yang sedang berdo'a dan kekhusyukan orang yang sedang solat sunnah. Mungkin tidak dilarang jika kita murotal ataupun salawatan, tetapi kita murotal/salawatannya didalam hati dan jangan sampe mengganggu yang lainnya dan sekali lagi untuk mengingatkan bahwa sesungguhnya nabi menganjurkan kita untuk berdo'a pada saat itu.

6. Ketika sedang sujud dalam solat

dalam HR Muslim dikatakan "paling dekat dengan Rob ketika bersujud, maka berdo'alah ketika saat itu". Sering saat kita solat berjamaah, kita merasa kenapa saat sujud imam begitu lama bangunnya, ternyata imam sedang berdo'a karena memang berdo'a saat sedang sujud adalah do'a yang akan cepat terkabul.

7. Ketika sebelum salam pada solat wajib

Sebaiknya setelah membaca tahiyat akhir kita berdo'a, karena meupakan waktu yang pas untuk untuk berdo'a. Biasanya kita berdo'a nya setelah mengucapkan salam, namun yang dianjurkan nabi adalah setelah salam kita sebaiknya bezikir.
 
8. di hari Jum'at

Sesungguhnya semua hari adalah hari baik, namun hari Jum'at adalah hari yang dimuliakan, jadi tepatnya pada waktu kapan nih kita berdo'a di hari Jum'at ? Ada 4 pendapat yang berbeda mengenai waktu kita berdo'a pada hari Jum'at :

- pendapat pertama, sejak imam sebelum naik mimbar sampai setelah imam naik mimbar. Jadi untuk yang wanita walaupun tidak ikut solat Jum'at tetep bisa menyesuaikan karena pasti terdengar suara imam saat imam sudah naik mimbar.
- pendapat kedua, setelah ashar sampai terbenam matahari
- pendapat ketiga, setelah ashar namun diakhir setelah salat jum'at
- menggabungkan semuanya

9. Ketika turun hujan

Jadi pada saat hujan turun, ibaratnya malaikat mikail sedang membuka keran langit agar terbuka, dengan kita bedo'a pada waktu hujan do'a akan cepat sampai karena langit sedang terbuka lebar, dan dengan adanya malaikat mikail akan langsung disampaikan oleh malaikat mikail kepada Allah jadi do'a kita akan cepat sampai.

10. hari Rabu diantara zuhur dan Ashar

11. ketika hari Arafah

12. Ketika perang berkecambung
 
13. Ketika minum air zam-zam

Jadi sebenernya khasiat air zam-zam ituh tergantung do'a dari peminumnya.



Nah sudah tau kan kapan waktu yang tepat untuk kita berdo'a agar do'a kita cepat terkabul, tetapi masih sering ada kasus nih kenapa sih do'a kita tidak terkabul-kabul padahal kita sudah berdo'a pada waktu yang diutamakan. Jangan beranggapan seperti itu dulu, sesungguhnya do'a kita terkabul namun banyak cara Allah mengabulkan do'a kita yaitu diantaranya :

1. Do'a kita langsung dikabulkan sesusai dengan yang kita inginkan

2. Do'a kita dikabulkan tapi digantikan yang lebih baik untuk kita. Misalnya kita berdo'a agar kita lolos SBMPTN masuk kedokteran, tetapi Allah meloloskan kita di keperawatan, Allah mengabulkan kita lolos SBMPTN, namun Allah mengamanahkan kita untuk kuliah di fakultas keperawatan. Bukannya Allah tidak mengabulkan apa yang diinginkan kita, tetapi Allah memang tidak selalu memberikan apa yang kita inginkan tetapi selalu memberi apa yang kita butuhkan.

3. Tidak dikabulkan do'a kita tapi dijadikan pelindung dari musibah-musibahnya

4. Do'a kita ditangguhkan nanti diganti diakhirat

Semoga setelah membaca materi ini, kita jadi rajin berdo'a kepada Allah karena Allah senang dengan orang yang selalu minta dengan-Nya

Sekian dari saya, semoga bermanfaat dan mohon maaf kalau ada salah dalam penulisan, kritik dan saran sangat dibutuhkan agar kita bisa manusia yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Tetap semangat!!!!! Banyak berdo'a ya!!!!! 

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.